Puisisalah satu bentuk karya sastra yang bisa dipelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan bisa juga dipelajari sebagai materi pelajaran daerah, misalnya dalam pelajaran Bahasa Jawa. Berikut ini artikel akan menyajikan puisi Bahasa Jawa tentang ibu yang menyentuh. Karena ibu merupakan salah satu orang paling spesial di hidup seseorang.
Berikut4 puisi bahasa Jawa tentang ibu yang singkat dan penuh makna. ADVERTISEMENT. 4 Puisi Bahasa Jawa tentang Ibu. Adapun puisi bahasa Jawa tentang ibu yang dikutip dari buku Rinumpoko Sesotyo Widosari: Kumpulan Geguritan karya Asih, S.Pd. SD (2021), yakni: 1. Simbok. Wong kang seneng ngapusi nanging.
Terakhir bahkan muncul genre puisi kur 267 yang mengadaptasi puisi tradisional Jepang, haiku , sebagai puisi berpola suku kata 2, 6 dan 7 yang ditulis dalam bahasa ngapak Tegalan (silahkan klik tautan tentang kur 267 di bawah untuk mengetahuinya lebih lanjut).
Puisitentang ibu hanyalah sebuah ungkapan hati kita atas cinta yang teramat sangat kepada beliau. Memupuk rasa cinta terhadap bahasa ibu dalam rangka menyambut hari bahasa ibu yang jatuh pada tanggal 21 feb 2022. Figur yang paling kita sayangi dan paling berharga di dunia ini salah satunya adalah ibu. Berikut puisi hari ibu terbaik yang
Dalamartikel ini berisi tentang ucapan terima kasih untuk ibu guru sahabat pacar ulang tahun dengan menggunakan variasi bahasa inggris jepang korea. Puisi bahasa sunda tentang ibu ini menceritakan mengenai ungkapan terimakasih kepada ibu tercinta, yaitu sesosok orang orang yang paling mulia.
14102020Puisi Bahasa Inggris tentang Ibu. Mereka biasanya lebih luwes dalam memilih metode belajar. Puisi bahasa jepang dan artinya. 05042020 Puisi Bahasa Inggris Tentang Alam dan Artinya Puisi adalah sebuah karya seni yang berupa tulisan dan mengandung tema seperti puisi mengenai seseorang lingkungan perasaan benda dan sebagainya. Kau
VSeC. Puisi tentang ibu ini berisi kumpulan puisi-puisi tentang ibu tercinta. Sangat cocok diberikan untuk ibu sebagai ungkapan kado ulang tahun, hari ibu, dan menyatakan kasih sayang untuk ibu tercinta. Setiap orang terlahir dengan kasih sayang orang tua khususnya seorang ibu tanpa terkecuali. Ibu merupakan orang pertama yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang sampai sekarang. Beliau merupakan seseorang yang telah berjasa bagi kita semua. Pengorbanan seorang ibu sangatlah besar demi anaknya agar kelak dapat hidup bahagia. Mungkin ada sebagian dari kita yang tidak dapat merasakan kehangatan akan kasih sayang ibu sejak kecil. Oleh karena itu, hendaknya kita bersyukur apabila masih bisa berkumpul dengan ibu kita yang telah membesarkan kita dengan penuh kesabaran dan ketulusan. Ucapan terima kasih kepada ibu seringkali diungkapkan melalui puisi-puisi nan indah. Sehingga, tak jarang kita menemui puisi yang bertemakan ibu pada artikel, majalah atu bahkan buku pelajaran sekolah. Terdapat pula beberapa pengarang puisi tentang ibu yang terkenal seperti chairil anwar atau emha ainun najib. Namun, masih banyak karya-karya lain yang mengungkapkan ucapan terima kasih kepada ibu dalam bentuk puisi tentang ibuyang telah kami kumpulkan dalam artikel ini. Contoh Puisi tentang IbuSetetes Air MataBungaTangisan Air Mata BundaKini Aku Telah Berhasil MaKerinduanTerpaksa Mencintai IbuBidadari DuniaTuhan Sayang IbuBagai Malaikat Tanpa SayapKurasa HatimuMuara Kasih Contoh Puisi tentang Ibu Setetes Air Mata Setetes air mata seorang ibugejola hati yang seakan akan ingin menjeritair mata terus mengairmembasahi kedua pipinyayang sangat lembut Dimalam yang sunyi gelap guritakedinginan yang merada ditubuhnyahati yang terluka terhanyut dalam kesedihanseorang ibu terusmeneteskan air matadan ia mulai bertanya kepada seorang anakia mulai mengucapkankata kata dengan lisanmulutnya seakan akan ingin marahpenderitaan yang dirasakan Ia mulai berbaringdan meneskan air mataapa yang ia rasakandan mulai merenung dan diamtanpa kata kata Setetes air mata – oleh Hanim FatmawatiMadiun Puisi tentang ibu Bunga Oleh Ellen Erviandani Aku pilih mati !Jika bunga tetap menangisKarena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku Aku pilih mati !Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatasKala itu menghendaki aku bunuh sang waktu Aku pilih mati !Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayapBagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya Aku marah !Jika keasingan merengut senyum bungaSangat teriris… Aku tak pilih mati !Sinar doa-doanya selimuti malamkuBegitu banyak harapan mimpi bunga padaku Aku bakal berdiam diriDengarkan sepoi angin berasal dari dirinyaMenyongsong tajam sorot mata tuanya Aku tak boleh mati !Mendahului bungaItu pintanya Pergimu Tiada Kembali Bila sepi malam seperti ini,Rinduku padamu mengusik jiwa. Teringat akan senyumanmu,Yang meneduhkan, mendamaikan, dan menenangkan jiwaku. Ibu,Sedih ini kan terobatiSeandainya engkau ada di sini. Galau ini akan terhapus,Jika engkau masih bersama kami. Kini hanya doaYang bisa kupanjatkan. Moga engkau bahagia di alam sana. Maafkan Aku, Ibu Akulah sang pengukir mimpiYang menghendaki pergi berasal dari sunyiYang hanyut oleh gelisahDan ditelan rasa bersalahIbu, kaulah mataharikuTerang dalam gelapku Kau tuntun aku di jalur berlikuYang penuh oleh batuUcapanmu bagaikan kamus hidupkuAku berteduh dalam naungan do’amuMemohon ampunan darimu Karena ridho Allah adalah ridhomuAku senang memilikimu IbuKarena engkau sinar hidupkuKaulah kunci berasal dari kesuksesankuIbu, maafkan aku Puisi tentang ibu Tangisan Air Mata Bunda Oleh Monika Sebentina Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmuDerita siang dan malam menimpamutak sedetik pun menghentikan caramuUntuk bisa memberi harapan baru bagiku Seonggok cacian selalu menghampirimusecerah hinaan tak perduli bagimuselalu kau teruskan cara untuk masa depankumencari harapan baru kembali bagi anakmu Bukan setumpuk Emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesankubukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesankubukan juga sebatang perunggu di dalam kemenangankutapi permohonan hatimu membahagiakan aku Dan yang selalu kau berkata terhadapkuAku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmuaku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hati ku. Kehebatanmu Ibu oleh Rifka Nurul Aulia Ketika ku tak bisa berjalanKetika ku tidak bisa berbicaraManusia pertama kali yang menemanimu adalah ibuYang selalu tersedia saat kau Sedih, senang dan susahketika anda mulai membesarKau bisa sadar hidupBetapa sulitnya pernah pas ibumu melahirkanmuKeringat bercucuran mulai jatuhDan saat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani IbuDan ayahmu berkata “Yang kuat “Bayangkan dan bayangkan saat ini kau tumbuh menjadi makhluk normalMasih banyak seorang ibu yang inginkan melahirkan anaknya normalTapi tersedia seorang ibu yang perlu mendapat kan ujian anak yang tidak normalSebagai manusia sosial kita perlu saling bantu dan tolong menolongMaka,Kita perlu berterimakasih ke Ibu sebab 9 bulan dia mengandungTiada lelah yang dirasakannyaMaka saat ini kita perlu balas budi kepada ibuIbu I love youYou are my everythingbecause you’re forever in my heart you Allah and Thanks MotherSelamanya kau selau di hatiku Samudra Kasih Bunda Ibu selalu memberi, memberi, memberiSedari kita kecil hingga dewasasampai dia pun tutup usia Kasih sayangnya pancaran kasih sayang TuhanTulis ikhlasnya pancaran tulus ikhlas TuhanDia samudra amat dalam dan langit luas kehidupan Dia seindah kerajaan burung-burung dan terumbu karang istana ikanYang menjajikan kedamaian dan hidup bahagiaDia benteng pelindung atas bencana menimpaMeski tubuhnya sendiri renta Ibulah cahaya-cahaya di kegelapanPandu penunjuk jalan lurusKarena hati dan cintanya yang tulusPengorbananmu, Buda, iklas sumbangsihmuTeladan bagi banyak hal yang bernama baikDengan akhlak dan cantik Dari rahimu kan lahir anak-anak salih-salihahDi telapak kakimu tergelar surgaKarena selalu kau jaga langkahnya Di hadapan ibu yang muliaTerkaparlah anak-anak durhakaIalah mereka yang mengingkari dan mengkhianatiTulus mendalam kasih sayangmu Yang lalai dan lupa karena tipu daya duniaMaka samudra ampunmu, Buda, kumohonkan sepenuh kalbuJika kami pernah bersalah, berdosaSeringnya mengecewakan dan menyesakkan nafasmu Adapun doa restumu, Bunda, panjatkan dan limpahkanlahUntuk putra-putri yang mendambakanmuSebelum kami berangkat mengayun langkahMembuka lahan-lahan kehidupan. Puisi tentang ibu Tidak Akan Terganti Oleh Nurhalimah Lubis Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamuTersimpan derita yang begitu mendalamAku sadar disana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu Air mata yang telah kita lakukanIbuKamu selalu berharap kita anakmu yang kan menjadi nomer satuNamun sering kali kita melawan dan melalaikan perintahmu Kami selalu membuatmu bersedihMulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu…dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa Terima kasih IbuKau takkan pernah tergantikan di di dalam hati kita anakmu Pantaskah Aku Ku duduk berdiam diriWanita yang mulai renta ku pandangiWanita yang selama ini mengasihiSerta merawatku sepenuh hati Seorang wanita yang tak kenal mengeluhYang tak peduli dipelipisnya berjuta peluhYang bekerja keras tak kenal waktuHanya demi kesuksesanku Tapi pantaskah aku ?Masih dicintainyaMasih disayanginyaMasih menjadi kebanggaannya Aku hanyalah anak tak tau diriYang hanya tidur dan pergi setiap hariYang membentaknya kala dinasihatiYang manja dan mementingkan diri sendiri Pantaskah aku, ibu ?Mendapat kasih sayangmuMendapat cinta tulusmuMemanggilmu seorang ibu Aku marah,Aku benci,Pada diri sendiri Mengapa baru ku sadari ?Aku mengecewakannyaAku beban hidupnyaAku berdosa padanya Pantaskah aku,Mendapat surgamu ibu ? Puisi Seorang Anak Untuk Ibu Aku berangkat saat ini untuk membantai lawan..Untuk berjuang di dalam pertempuran..Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..Doakanlah sehingga aku berhasil.. Sayapku telah tumbuh, aku inginkan terbang..Merebut kemenangan di mana pun adanya..Aku dapat pergi, Bu, janganlah menangis..Biar kucari jalanku sendiri.. Aku inginkan melihat, menyentuh, dan mendengar..Meskipun tersedia bahaya, tersedia rasa takut..Aku dapat tersenyum dan menghapus air mata..Biar kuutarakan pikiranku.. Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..Memahat tempatku, menjahit kainku..Ingatlah, pas aku melayari sungaiku..Aku mencintaimu, di selama jalanku. puisi tentang ibu Saatku Menutup Mata Oleh Fahmi Mohd Saat ku menutup mata bunda…Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air…..Saat ku menutup mata bunda…Aku tak ingin hati itu seakan tergores…..Saat ku menutup mata bunda…Aku ingin bibir itu terseyum…..Aku tidak ingin engkau terluka…..Bunda…Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu…….Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggub melepaskanku….Bunda….Aku hanya ingin engkau merelakan ku…..Dan mengantar kan aku pulang ke rumah ku dengan senyum mu…Saat ku menutup mata bunda….Aku ingin kau tau bahwa ku…Menyayangimu….Bahwa ku …Mencintai mu….Aku bahagia bisa jadi anak mu…. Untuk Ibuku tercinta By Agus Suarsono Ku ingin,Menghirup hawa yang kau tempatmu tempatmu terlelap di atas pangkuanmu. Ibu…Ku cuma inginkan selalu waktuku… Mengingat Ibu Dengan berselimut kesendirianKuterbangun menatap langit langit kamarkuTerlintas di benak sosok engkauYang selalu menemaniku menjemput pagiYang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahariYang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintangDan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang Semua itu kini tak dapat lagi kurasakanKarena saat ini ku jauh darimuMekipun sebenarnya ku tak bisaNamun ku yakin semua itu akan berakhir Ibu…Aku rindu dengan senyummuAku rindu dengan kasih sayangmuAku rindu dengan belai lembutmuAku rindu akan pelukmuKu ingin kau tahu itu Ibu….Kau selalu adaDi setiap hembusan nafaskuDi setiap langkah kakikuDi setiap apa yang ku gapaiKarena kau begitu berarti dalam hidupku Jasa Seorang Ibu Oleh Patma Ibu…kau membingbingku selama satu tahunkau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah Ibu….kau begitu ceria dan rajin berasal dari terhadap guru yang lainibu…kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan Ibu…kalau aku sebabkan keliru tolong maafkan akukarena aku cuma kesal karna aku selalu diejek Ibu…kalau aku kembali sedih kau menghibur akukalau aku kembali kesal kau menghiburku Ibu…terimakasih atas jasa-jasamu jikalau akumasih sempat bertemu bersama dengan ibuaku amat inginkan memeluk ibu Bunda, Ku Rindu Kau Waktu itu,Aku melihat senyummu di kala DhuhaBurung burung menyambut langkahkuBerkicau kicau mendesah sebuah nada yang elok nan indahOh bunda, kau cantik sekali di pagi ini Teringat kenangan manis melambai lambaiTak pernah kabur dari simpanan memorikuUntaian kata lembut terngiang ngiang di udara pikirankuOh bunda, Kau yang terindah Terpeleset pikiranku lama tak berjumpaSekian lama tak tersentuh kabarmuMaafkan bila tak menyapa lebih dekatJauh nian diriku tak melihatmuWajahmu di awan selalu menghantuikuOh tuhan, lindungilah dia Maafkan daku,Belum bisa terbang kesana..Oh Bunda, Ku Rindu Kau Ibu Terhebat Oh Ibu…engkau laksana sang suryaPenerang semua jalanMenuju kebaikan Oh Ibu…Engkau melahirkanKau besarkan akuDengan semua pengorbananmuLangkahku kau ikutiAgar jadi anak yang berbakti Oh Ibu…Engkau sabar!!!Sabar menghadapikuKan saya ikuti semua nasihatmu Ketulusan Seorang Ibu Ibu…Engkau bagaikan pelita dalam hidupkuDi waktu ku gelisah, tertatihKini engkau selalu ada dan menemaniMenjagaku di saat ku kehilangan arahMembuatku lebih kuat akan segalanyaYang mengajariku arti kedewasaan dan kerendahan hatiEngkau bagaikan embun di pagi hari..yang selalu menyejukkan jiwa ini Tuhan..Sayangilah dan jagalah ia, seperti kasih sayangnya yang tak pernah pudar kepadakuInginku melihatnya tersenyum bahagia dengan keberhasilankuAku bagaikan debu di dunia ada seorang IBU yang selalu menghiasi hari-harikuseperti tak berguna jiwa dan raga ini tanpa kasih sayangnyaKu tak akan mengerti arti kehidupan tanpanyaKu bahagia dengan keberadaannya di sisiku Kini Aku Telah Berhasil Ma Apa yang kini aku dapatkan tidak terlepas dari usaha mama Kini Aku Telah Berhasil MaApa yang kini aku dapatkan tidak terlepas dari usaha mamaMama yang selalu membangunkan ku dan menjemput sebuah cita Aku berhasil karena mama yang selalu menguatkanDi kala semua tak peduli, mama yang senantiasa berkorbanKini aku telah berhasilSegala usaha ku berbuah manis Aku telah berhasilSemua yang aku korbankan tak membuat ku mirisMama yang selalu mendukungkuTerimakasih banyak ma, kau telah menuntunku Kau ingatkan , sebuah arti penting dalam kehidupanDan kini aku telah merasakanTerimakasih mama ku sayangKau yang terbaik dan akan selalu ku kenang Kerinduan Gerimis bertaut membasahi tubuhRinainya jatuh menjadi tangisan dimatakuRasa ini membeku¡Membatu mengingat kisah laluSaatku lincah nan lugu, Waktu kecilku.. Biarlah nafasku bercerita tentangmuBersajak indah memanggil namamu Ibu..Aku teramat merindukanmuAku rindu.. Rindu masa itu..Rindu saat ibu menimangku..Berbisik doa merajut sanubariku.. Semoga ibu disana tersenyum bahagia selalu..Doa anakmu yang selalu menyertaimu.. Terpaksa Mencintai Ibu Ibu…Ma’afkan aku…Yang terpaksa mencintaimu… Wajahmu yang mulai luntur…Mengajarkan saya makna hidup yang sebenarnya…Bahumu yang mulai membungkuk…Mengajarkan saya makna pengorbanan dan perjuangan…Senyummu yang tetap pagi…Mengajarkan saya seribu keikhlasan… Walau petang sudah menjelang…Tapi semangatmu tetap pagi…Walau dunia tambah tua…Tapi kasih muda mu tetap kau bagi… Ibu…Aku menyesal sudah mengecewakanmu…Meninggalkan titik hitam di hati putihmu…Membuat air matamu meluap…Ma’afkan,bodoh anakmu…Yang tidak pernah menyadari makna perjuangan cuma-cuma… Ibu…Sekarang saya menyadari sehabis mengerti…Engkau adalah sosok pertama yang ku kenal…Yang menolong saya dari depan…Selalu di depan..Sosok luar biasa…Membuat kepalan tangan ku jadi bulat…Tak tergantikan bersama dengan 1000 wanita… Ibu…Aku menyadari sehabis tahu…Seorang anak tidak bakal pernah menyadari bakal besar cinta orang tua..Sampai ia sendiri jadi orang tua… Ibu…Terpaksa saya kudu mencintaimu… Bidadari Dunia Oleh Faris DN Dia… Adalah insan yang diidamkan kaum lawanAdalah insan yang dihormati kaum alimAdalah insan yang dirindui kaum bercahayaTanpanya…Kau takkan mudah meraih yang kau pintaKau takkan mudah tangguh dalam berjuangKau kan mudah merasa lelah Ingin sekali ku indahkan namanyaIngin sekali u indahkan derajatnyaIngin sekali ku persembahkan hadiah untuknyaNamun apa daya, aku hanya seorang lemah Cintanya menghapus semua dukaCintanya menghapus semua lelahCintanya membunuh semua kalahCintanya membuat diriku perkasa Dia…Akankah kucapai apa yang diimpikan?Akankah kubahagiakan dengan hatinya? Apakah aku akan terdiam dengan lemah?Tidak! sekali lagi tidak! karena ku yakinKu dapat menaikkan derajatnyaKu dapat menarik kedua tepi bibirnya dengan hati lapangKu dapat membawanya ke Surga Namun, siapakah dia?Mengapa dia sungguh digila-gilakan? Biarku perindahBiaarku camkanBiarlah kuucapkanDaialah… Bidadari Dunia Tuhan Sayang Ibu Sudah saatnya memang ibu berhenti berjuang Dan sudah takdirnya kini ibu berpulang Do’akan anakmu supaya tidak malang Karena ditinggal oleh ibu tersayang Terimakasih ibu, kau lah laksana hidupku Kau lah yang berjuang demi aku Maafkan semua kesalahanku ibu Malam ini aku merasa sepi dengan rindu yang tak bertepi aku ingat ibu, dan ingin sekali bertemu namun tak mungkin, ibu sudah bahagia di sana di surga sang pencipta tuhan sayang ibu, untuk itu tuhan menjemputmu akan aku tahan semua rindu agar ibu tak jemu Bagai Malaikat Tanpa Sayap Ibu..Engkau inspirasiku..Aku berkelena ke ujung duniaBayangmu selalu ada disampingkuSecerca harapan darimuKu jadikan pedoman di setiap langkahkuDalam doamu selalu tersebut namakuKau tameng dalam hidupkuKau penyemangat terbaik dalam hidupkuKau bagai malaikat tanpa sayap untukkuEngkau segalanya untukkuAku tanpamu bagai angin tanpa arahEngkau bagai lautan samuderaTempat mencurahkan segala kegundahan hati Ibu…Terimakasih atas kasih sayangmuTerimakasih atas perjuanganmuTerimakasih atas perhatianmuTerimakasih atas setiap tetesan keringat yang tercurah untuk anakmuTerimakasih atas pengorbananmu Ibu..Maafkan amarahkuMaafkan keegoisankuMaafkan kenakalankuMaafkan aku atas airmatamuIbu.. engkau cahaya penerang dalam hidupkuJika orang bertanya padaku siapa pahlawanku? Pastilah engkau Ibu jawabanku.. Cerita Kecilku Andai sementara ku putar kembaliIngatkah engkau bakal masa-masa lebih dari satu th. lalu?Saat saya tetap dipangkuanmuSaat saya tetap di dalam timanganmu Kau suapi ku makan karena ku tak dapat melakukannya sendiriKau tuntun saya karena ku belum dapat berjalan sendiriTerjatuh ku berulang dan menangisDengan penuh kasih sayang,kau usap air mata ku dan kau buat ku tersenyum kembali Apakah kau tetap mengingatnya bu?Aku rindu masa-masa indah ku duluAkankah ku dapat merasakannya kembali?Menangis di dalam pelukmu dan tertawa bersamamu Kurasa Hatimu MenangisJangan ditahanLuapkan rasa hatimuTapi kau tetap tersenyum TersenyumLembutkan garisnyaIkhlas kau tunjukPada tegar menghadapi hidup TenangKau bersembunyiDari rasa sesakKau tampil begitu lembut IbuDoa terpanjatDalam telapak tanganKau menengadah pinta indah IbuSenyummu terlintasPada getar rasamuHingga tenang hati kami Ibu “Si Penyabar” Kau sering bangunkan ku ketika subuh Meski itu selalu tak membuat aku luluh Ibu “Si Penyabar”Kau sering bangunkan ku ketika subuhMeski itu selalu tak membuat aku luluhKau selalu memanjakanku di pagi hariMeski terkadang aku tak bersemangatKau selalu memberi sapaan hangatDengan senyum pagi, terbaiknyaKadang aku sesekali acuh kepadanyaNamun ia selalu baik dalam bertutur kataKadang aku sesekali melawan perintahnyaNamun ia selalu sabar tiada batasnyaDialah si penyabar ituDengan segala kekurangankuIa selalu menutupi ituAku sayang ibuMaafkan semua kesalahan anak mu bu. Muara Kasih Oleh Ida Ayu Sri Widiyartini Kaulah muara kasihku..Tempat ku berkeluh kesah, mencurahkan isi hatiku Kau tempatku mengadu tatkala aku ketakutanKau bak sutra yang indah nan lembutMembelaiku penuh cinta dan kasih Kaulah pahlawan ku..Menjagaku tanpa letih hingga ku terlelapLindungi aku tanpa henti entah siang ataupun malam Bersamamu aku merasa damaiKau dekap aku dengan ketulusanMemelukku dengan sinar kasihmuMembalut luka dan ketakutankuTak ada tempat sebaikmu.. Tiada makhluk semulia hatimuKau takkan terganti meski waktu berhenti berputarTakkan pula luntur meski waktu dimakan zamanKaulah muara kasih terindah.. Cinta kasihmu takkan lekang oleh waktuMeski bibir ku tak mampu beruncap Percayalah Bunda.. Sarangheo, aku menyayangimu selaluSekarang, esok dan selamanya Demikian artikel mengenai kumpulan puisi ibu yang dapat kami rangkum. Semoga dengan puisi diatas dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Jakarta - Puisi bisa menjadi cara kita mengungkapkan rasa sayang, sedih, atau bahagia. Melalui puisi, anak juga bisa mengutarakan perasaan cintanya pada sang Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI daring Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan juga merupakan gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Sementara dalam buku Buku Pintar Bahasa Indonesia SD untuk Kelas 4, 5, & 6 karya Enung Nuraeni, dan Tim Elpena, puisi adalah bentuk karangan sastra yang terikat oleh banyaknya baris dalam bait dan banyaknya suku kata dalam tiap baris, Bunda."Puisi mengutamakan bentuk, bunyi, serta kepadatan makna", kata Enung Nuraeni, dan Tim contoh puisi singkat penuh makna yang bisa dibacakan Si Kecil, salah satunya adalah puisi tentang ibu. Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut 20 puisi singkat tentang ibu yang menyentuh hati dan penuh rasa cinta1. Catatan Terima KasihKarya Lang LeavKamu telah memberi tahukuSemua halAku perlu mendengarSebelum aku tahu,Aku perlu mendengar merekaAgar tidak takut dari semua halAku pernah takut,Sebelum aku tahuAku seharusnya tidak takut pada Ibu dan MisteriKarya Joanna FuchsBu, cintamu adalah sebuah misteriBagaimana kamu bisa melakukan itu semua?Ibu selalu ada di sana dan memperbaiki hal dengan sempurnaUntuk masalahku, besar dan melindungiku hari demi hari,Jadi aku tidak takut, aku aman dan merasa bisa melakukan apa sajaKapan pun ibu cintamu adalah sebuah misteri,Aku tidak punya petunjukMengapa kamu mencintaiku sepanjang waktu,Tapi saya sangat senang kamu melakukannya!3. Ibu MataharikuKarya AnonimIbu...Tanpa mu, aku tidak bisa lahir..Tanpa mu, aku tidak bisa melihat dunia inidan tanpa mu, aku tidak bisa sebesar dan sekuat iniIbu...Kau malaikatku...Kau pahlawankudan kau mataharikuIbu...Aku tidak tahu harus berkata apa...Terima kasih, itu tidak cukupMembahagiakan mu, itu belum cukupAku sangat sayang padamu ibu...Baca halaman berikutnya ya, juga 7 rekomendasi kanal bernyayi di YouTube untuk anak, dalam video berikut[GambasVideo Haibunda]
Ilustrasi puisi bahasa Jawa tentang ibu. Foto adalah sosok yang penting dan tak akan pernah tergantikan. Seorang anak tidak akan bisa membalas jasa sang ibu. Namun seorang anak bisa mengabadikan jasa yang melahirkannya dengan sebuah puisi. Berikut 4 puisi bahasa Jawa tentang ibu yang singkat dan penuh Puisi Bahasa Jawa tentang IbuAdapun puisi bahasa Jawa tentang ibu yang dikutip dari buku Rinumpoko Sesotyo Widosari Kumpulan Geguritan karya Asih, SD 2021, yakniWong kang seneng ngapusi nangingDirewangi kerja ketekuk ringkelyen pinuju olah-olah sisihke lawuh kanggo anakKae ana lawuh iwak, ndang maemSimbok ora patia seneng iwakYen pinuju mung sithik olehe olah olahSimbok melek nganti tengah wangiBareng anak nglilir simbok ngendikaWis ndang bubuk sesuk enggal sehatBareng anak wus kerja arep kirim duitSimbok ngendika yen isih kagungan duitSimbok ngapusi marang lelakone uripeMerga tulis tresnane kanggo anakTangise simbok sing rumangsa ketar•ketir atineAnak lanang siji sing digala-galaWayah ngene durung bali ing pangkoneAna jerit Ian sambat ngaru-araSambate wong-wong sing karobanKalah ngadhepi angin Ian banyu udanKuwawa nrajang apa wae sing anaAna gemontange kidung dhuhkitaWayah udan penyair kelanganIlham ngrungkebi keadilanIan aluse rasa kamanungsanIlustrasi Puisi tentang ibu. Foto ibu ora kaganteakePangorbanan kang tanpo watesDongo ibu kang tulus lan suci ngiringi awakkuPangorbanan tanpo pamrih, ora kepedotPitutur kang ngajari bektiku nyirnakeSedoyo luput maring lakukuTresno asihmu ora bakal puputIbu pahlawanku, gonga pujiku kanggeIbu, sihmu kadya sumunaring bagaskara engkang madangi jagadrayaKatresnananmu kadya jembaring segoro tan bisa diukur kanti ukaraIbu, senajan sang putra asring nglarani penggalihNanging katresnanan ndiko nora ngalihIbu, senajan sang putra asring gawe kuciwaNanging ndiko tansah paring apuraIbu, pangendikan ndika ngemu pitutur luhurKadyo lintang, rembulan gawe endahing wengiTansyah paring pepadhang margi lampah kang putraIbu, senajan abot ing sesanggan nanging ora sambatSenajan nemahi rekoso nanging tan ono iluh ing netroIbu, namung donga ingkang saget kang putra pujiMugi Gusti paring kesarasan lan panjang yoswoPinaringan kecakapan lan gesang minulyaKang putro mboten saget caos piwales dumateng ibuAwit tapaking samparan ibu suwargo kang putraItulah 4 puisi bahasa Jawa tentang ibu. Semoga sosok yang melahirkan kita selalu diberi umur panjang dan selalu dalam lindungan yang Maha Kuasa. Amiin. MZM